Tari Indang  

Diposting oleh bundor Bundor


Written by Masni Erika Firmiana
Wednesday, 24 October 2007
Tari Indang (badindin) yang selama ini dikenal sebagai tradisi Sumatera Barat, tepatnya Pariaman, sekarang diaku sebagai milik Malaysia!!!

Malaysia memang sangat keterlaluan. Setelah rendang, songket, diaku sebagai HaKI mereka, mungkin sekarang giliran tari Indang dengan lagu "din din badindin" yang selama ini kita kenal dilagukan dengan sangat indah oleh Tiar Ramon dan Elly Kasim, yang akan diaku sebagai milik mereka. Kemaren saya menerima telepon dari saudara di konsul jenderal Indonesia di Osaka Jepang yang menyampaikan bahwa tari tersebut sudah perform pada pesta budaya di Osaka, Jepang, dan ditampilkan oleh Malaysia.

Memang mereka menyebutkan "tari Indang modifikasi", tapi mereka tidak menyebutkan bahwa mereka menggunakan musik pengiring dan nyanyian milik tanah air kita tercinta, dan bahwa tari indang itu asalnya dari Pariaman Sumatera Barat, Indonesia, tetapi juga berkembang di Malaysia.

Saat mereka perform, sodara saya yang sedang berada di stand Indonesia kaget berat dan langsung teriak "dasar maliiiingngng" dengan suara sangat lantang. Pengunjung yang bukan Indonesia malaysia tentu tidak mengerti apa2, tetapi orang-orang Malaysia yang ada di stand mereka (sangat kebetulan berada di sebelah stand Indonesia) langsung tertunduk, tidak berani mengangkat kepala.

Bagi pihak lain di luar Malaysia dan Indonesia yang tidak tahu apa-apa, tentu akan mengira bahwa performance tersebut MEMANG milik Malaysia, kan? Sekarang saatnya kita "membalas" perlakuan sewenang2 Malaysia, mereka bisa mengatakan lagu sayang-sayange milik mereka karena kita tidak punya bukti otentik. tapi sekarang kita bisa menunjukkan kaset lagu tersebut yang tentunya mencantumkan pengarang dan penyanyinya, kan?

Saya cukup yakin kalau pengarang lagu tersebut sudah mencatatkan karyanya di YKCI. Saudara saya di Osaka minta tolong mencarikan kaset itu, karena saat ini dia tengah menyiapkan nota protes kepada pemerintah Malaysia melalui konjen mereka di Osaka. Ba'a komentar sanak-sanak nan lain? Lai rela barang awak diambiak urang???

Posts Relacionados

Seja o primeiro a comentar!

Posting Komentar